BOLA
Gol Hakimi Antar Tim PSG Ke Final UCL, Arsenal Gagal Lagi!
Gol Hakimi Antar Tim PSG Ke Final UCL, Arsenal Gagal Lagi!

Gol Hakimi Pada Menit Krusial Saat Laga Semi Final Liga Champion Antara PSG Vs Arsenal, Membawa Psg Menuju Final Di Jerman Nanti. Paris Saint-Germain (PSG) berhasil memastikan tiket ke final Liga Champions UEFA 2025 setelah mengalahkan Arsenal dengan skor agregat meyakinkan 4-2 pada laga semifinal yang berlangsung di Emirates Stadium, Kamis (8/5) dini hari waktu setempat. Kemenangan ini menandai penampilan ketiga PSG di partai final Liga Champions dalam lima tahun terakhir, sekaligus mempertegas ambisi mereka untuk merengkuh trofi Eropa pertama dalam sejarah klub.
Datang dengan bekal kemenangan 2-1 pada leg pertama di Parc des Princes, PSG tampil percaya diri meski bermain di hadapan puluhan ribu pendukung The Gunners. Tim asuhan Luis Enrique mengusung strategi menyerang sejak menit awal dan langsung menekan barisan pertahanan Arsenal yang tampak gugup Gol Hakimi.
Gol pembuka PSG lahir di menit ke-18 lewat Kylian Mbappé yang memanfaatkan umpan terobosan dari Vitinha. Sang kapten menuntaskan peluang dengan tembakan keras ke pojok kiri gawang yang tak mampu dijangkau oleh David Raya. Gol tersebut menjadi pukulan telak bagi tuan rumah yang tengah berusaha membalikkan keadaan.
Arsenal sempat membalas lewat Bukayo Saka pada menit ke-31 setelah memanfaatkan kelengahan pertahanan PSG, namun harapan tuan rumah kembali redup saat Achraf Hakimi mencetak gol kedua PSG di awal babak kedua. Skor 2-1 untuk keunggulan tim tamu semakin mempersulit langkah Arsenal yang kini harus mencetak tiga gol tambahan untuk membalikkan agregat. Meskipun pelatih Mikel Arteta melakukan sejumlah pergantian pemain dan mencoba menekan di sisa waktu, lini pertahanan PSG tampil solid Gol Hakimi.
Kemenangan PSG Atas Arsenal Di Semifinal Liga Champions 2025
Kemenangan PSG Atas Arsenal Di Semifinal Liga Champions 2025 disambut dengan euforia luar biasa dari para pendukung setia Les Parisiens, baik yang hadir langsung di Emirates Stadium maupun yang menonton dari Paris dan berbagai penjuru dunia.
Di media sosial, tagar #AllezParis dan #UCLFinal langsung menjadi trending global hanya beberapa menit setelah peluit akhir di bunyikan. Fans memuji performa tim secara keseluruhan, terutama kontribusi Kylian Mbappé yang kembali menunjukkan kualitasnya sebagai bintang kelas dunia.
“Mbappé bukan hanya kapten, dia pemimpin sejati. Malam ini dia menunjukkan mengapa dia pantas membawa kita ke final,” tulis akun @ParisienUltra di platform X.
Selain itu, pelatih Luis Enrique juga mendapat banyak pujian atas strateginya yang di nilai efektif dan matang. Banyak pendukung yang menilai Enrique telah mengubah PSG menjadi tim yang lebih di siplin dan tidak lagi mengandalkan permainan individu semata seperti di era sebelumnya.
“Ini bukan PSG yang lama. Ini tim yang tahu cara menang di Eropa. Terima kasih, Enrique,” tulis seorang pengguna Reddit di forum PSG Community.
Di Champs-Élysées, Paris, ribuan fans berkumpul merayakan keberhasilan tim mereka. Kembang api di nyalakan, yel-yel di kumandangkan, dan atmosfer kota berubah menjadi pesta rakyat. Pihak kepolisian pun tampak bersiaga untuk memastikan perayaan berlangsung aman.
Maka kemudian namun di balik euforia itu, banyak fans juga menyuarakan harapan agar kali ini PSG benar-benar bisa menuntaskan misi mereka: membawa pulang trofi Liga Champions untuk pertama kalinya.
“Kami sudah terlalu lama menunggu. Kami sudah hampir di 2020, dan nyaris lagi di 2023. Tahun ini harus menjadi milik kita,” ujar Michel Leclerc, seorang suporter yang sudah mengikuti PSG sejak era Ronaldinho. Dengan atmosfer yang semakin memanas jelang final, dukungan publik Paris di pastikan akan mengalir penuh.
Salah Satu Kunci Kemenangan PSG Terletak Pada Kedisiplinan Para Pemain Dan Gol Hakimi Di Menit Krusial
Maka kemudian Paris Saint-Germain (PSG) menunjukkan performa yang sangat solid dan terstruktur saat mengalahkan Arsenal di semifinal Liga Champions 2025. Di bawah arahan Luis Enrique, tim asal ibu kota Prancis ini menampilkan permainan yang matang secara taktik, disiplin dalam bertahan, serta mematikan saat menyerang. Inilah kombinasi yang akhirnya mengantarkan PSG meraih kemenangan agregat 4-2 dan melangkah ke final.
Maka kemudian Salah Satu Kunci Kemenangan PSG Terletak Pada Kedisiplinan Para Pemain Dan Gol Hakimi Di Menit Krusial. Marquinhos dan Lucas Hernández tampil sebagai benteng yang sulit di tembus. Mereka berhasil mematikan ruang gerak Gabriel Jesus dan Kai Havertz yang diturunkan Arteta sebagai duet menyerang Arsenal. Lini belakang PSG tidak hanya bermain fisik, tetapi juga sangat cerdas dalam membaca pergerakan lawan.
Maka kemudian Achraf Hakimi dan Nuno Mendes di sisi sayap juga tampil impresif. Keduanya tidak hanya kuat dalam bertahan tetapi juga menjadi poros serangan balik cepat. Hakimi bahkan mencetak gol penting yang memastikan keunggulan PSG di leg kedua. Adaptasi taktis yang di lakukan saat Arsenal mulai menekan juga menunjukkan fleksibilitas tim dalam bertahan secara kolektif.
Maka kemudian trio gelandang PSG yang terdiri dari Manuel Ugarte, Vitinha, dan Warren Zaïre-Emery tampil dominan di lini tengah. Mereka memenangi banyak duel satu lawan satu, mampu memutus aliran bola Arsenal, dan menjaga ritme permainan tetap stabil. Vitinha secara khusus menunjukkan kreativitas luar biasa, salah satunya saat memberikan assist matang untuk gol pembuka Mbappé.
Maka kemudian lini tengah PSG menjadi fondasi utama dalam membangun serangan dan meredam tekanan. Ketika Arsenal meningkatkan pressing, PSG merespons dengan umpan pendek yang cepat dan efektif, menghindari kehilangan bola di area berbahaya. Kylian Mbappé kembali membuktikan statusnya sebagai salah satu penyerang terbaik dunia.
Setelah Menaklukkan Arsenal Di Semifinal, PSG Kini Menghadapi Tantangan Terbesar Musim Ini Final Liga Champions 2025
Maka kemudian Setelah Menaklukkan Arsenal Di Semifinal, PSG Kini Menghadapi Tantangan Terbesar Musim Ini Final Liga Champions 2025. Lawan yang akan mereka hadapi adalah salah satu raksasa Eropa — entah Real Madrid atau Bayern Munchen — dua tim dengan tradisi dan mental juara yang sangat kuat di kompetisi ini. Agar tidak kembali gagal seperti final-final sebelumnya, ada beberapa hal krusial yang harus d siapkan PSG:
Maka kemudian salah satu kekuatan PSG musim ini adalah kedisiplinan taktik di bawah Luis Enrique. Namun, final adalah pertandingan dengan tekanan mental yang jauh lebih besar. PSG harus menjaga fokus selama 90 menit — atau bahkan 120 menit — dan tidak boleh lengah sedikit pun.
Maka kemudian kekalahan mereka di final 2020 dan semifinal tahun-tahun sebelumnya kerap terjadi karena hilangnya konsentrasi di momen krusial. Luis Enrique perlu menanamkan mental pemenang, bukan hanya taktik, terutama kepada para pemain muda seperti Warren Zaïre-Emery atau Nuno Mendes.
Jika menghadapi Real Madrid, PSG harus siap melawan gaya permainan yang oportunis dan sangat mengandalkan transisi cepat. Jika melawan Bayern, mereka akan di uji oleh pressing tinggi dan penguasaan bola agresif. Luis Enrique harus menyiapkan dua rencana utama: satu untuk menghadapi tekanan tinggi. Maka kemudian dan satu untuk membuka ruang melawan tim yang bertahan dalam Gol Hakimi.