Fourtwnty
Fourtwnty Menyatakan Vakum Dari Dunia Musik, Sinyal Bubar?

Fourtwnty Menyatakan Vakum Dari Dunia Musik, Sinyal Bubar?

Fourtwnty Menyatakan Vakum Dari Dunia Musik, Sinyal Bubar?

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Fourtwnty
Fourtwnty Menyatakan Vakum Dari Dunia Musik, Sinyal Bubar?

Fourtwnty Membuat Keputusan Mengejutkan Dengan Menyatakan Vakum Dari Dunia Musik Setelah Lebih Dari Satu Dekade Berkarya. Pengumuman ini datang di tengah naik daunnya popularitas lagu mereka, “Mangu,” yang mendadak viral di berbagai platform media sosial. Lagu bernuansa melankolis tersebut mendadak di gunakan dalam ribuan konten TikTok dan Instagram Reels, menunjukkan bahwa meski Fourtwnty memutuskan untuk rehat, karya mereka justru semakin hidup dan menjangkau pendengar baru.

Keputusan untuk vakum ini belum di jelaskan secara rinci oleh para personel, namun sejumlah penggemar menduga mereka tengah ingin mengeksplorasi kehidupan pribadi atau proyek lain di luar industri musik. Fourtwnty di kenal sebagai band yang kerap mengedepankan makna dan ketenangan dalam musiknya—sesuatu yang kini justru terasa ironis ketika kabar vakum datang di puncak perhatian publik terhadap karya mereka. Bagi banyak pendengar, ini menjadi momen bittersweet: bangga atas pencapaian lagu “Mangu,” namun juga sedih karena harus menunggu lama untuk karya mereka.

Di sisi lain, dunia musik Indonesia juga di hebohkan dengan kabar dari Roby Satria, gitaris Geisha, yang kembali tersandung kasus narkoba untuk ketiga kalinya. Ia di tangkap oleh pihak kepolisian pada Maret 2022 karena kedapatan memiliki ganja seberat 8 gram. Roby mengaku bahwa tekanan mental dan kehilangan pekerjaan selama pandemi membuatnya kembali terjerumus dalam penggunaan narkotika. Permintaan maaf pun ia sampaikan secara terbuka kepada publik dan rekan-rekan satu band, meskipun fans kecewa.

Akhir kasus Roby Fourtwnty di tutup dengan vonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada September 2022. Ia menerima putusan tersebut dan menyatakan niatnya untuk memperbaiki diri. Kasus ini menyoroti tekanan mental di balik gemerlap industri musik. Sementara Fourtwnty memilih diam dan rehat, kisah Roby memperlihatkan sisi gelap ketenaran. Dua arah yang berbeda—diam untuk penyembuhan, atau sorotan karena kejatuhan—menciptakan kontras tajam dalam perjalanan mereka.

Fourtwnty Umumkan Hiatus Di Tengah Puncak Popularitas

Di tengah gelombang popularitas yang kembali menguat berkat viralnya lagu “Mangu,” grup musik indie Fourtwnty Umumkan Hiatus Di Tengah Puncak Popularitas, hal ini justru mengejutkan publik. Kemudian kabar ini di umumkan lewat unggahan media sosial mereka, yang langsung memicu respons emosional dari para penggemar. Setelah lebih dari satu dekade menyuguhkan karya-karya yang penuh makna dan kontemplatif. Mereka memutuskan untuk rehat sejenak dari panggung, meninggalkan ruang kosong di hati para pendengarnya.

Bukan tanpa alasan mereka di anggap sebagai salah satu ikon musik indie tanah air. Lagu-lagu mereka kerap menjadi pengiring momen reflektif banyak orang. Kemudian membawa nuansa tenang, lirik filosofis, dan melodi yang sederhana namun menghanyutkan. Maka, ketika “Mangu” kembali mencuri perhatian netizen dan di pakai di ribuan video TikTok dan Reels. Banyak yang justru berharap band ini akan tampil kembali, bukannya mundur. Namun, kenyataannya justru sebaliknya: mereka memilih diam saat suara mereka sedang paling nyaring.

Meski tidak di jelaskan secara gamblang alasan di balik keputusan ini, sejumlah penggemar menduga bahwa para personelnya tengah membutuhkan ruang untuk pertumbuhan pribadi dan pencarian arah baru. Kemudian hiatus ini bisa menjadi bentuk jeda kreatif, di mana para musisi merenung dan mengisi ulang energi sebelum kembali dengan karya yang lebih kuat. Yang pasti, langkah ini tidak di artikan sebagai perpisahan permanen. Melainkan istirahat yang di perlukan di tengah derasnya arus industri hiburan.

Lagu “Mangu” Yang Viral Di Media Sosial

Lagu “Mangu” Yang Viral Di Media Sosial. Hal ini mendadak jadi sorotan utama di berbagai platform media sosial, terutama TikTok dan Instagram Reels. Dengan melodi yang lembut dan lirik yang dalam, lagu ini berhasil menyentuh hati banyak orang, menjadikannya soundtrack tak resmi dari beragam momen emosional di dunia maya. Penggunaan lagu ini dalam video-video kreatif, mulai dari momen kebahagiaan hingga konten introspektif, menjadikan “Mangu” salah satu lagu yang paling banyak di putar di media sosial dalam beberapa waktu terakhir.

Fenomena ini mengangkat kembali Fourtwnty ke permukaan publik setelah sekian lama berkiprah di dunia musik indie Indonesia. Lagu “Mangu,” yang di rilis beberapa tahun lalu, kini mendapatkan apresiasi yang lebih luas, bahkan dari generasi yang sebelumnya mungkin tidak mengenal grup musik ini. Lirik yang menyentuh tentang perasaan dan refleksi hidup seakan menemukan tempatnya di hati banyak orang yang sedang menjalani fase tertentu dalam kehidupan mereka—baik itu momen kebahagiaan sederhana atau saat-saat penuh kontemplasi.

Kehadiran lagu ini di media sosial tidak hanya membawa nuansa yang lebih dalam dalam konsumsi musik digital, tetapi juga menunjukkan betapa besar pengaruh musik terhadap ekspresi diri di dunia maya. Tak jarang, lagu ini menjadi latar belakang untuk video-video bertema kebersamaan, kehangatan keluarga, atau bahkan pemulihan diri. Ini menunjukkan bahwa “Mangu” bukan hanya sebuah lagu, melainkan suara hati yang mewakili berbagai perasaan banyak orang.

Bagi mereka, meski “Mangu” viral, mereka tetap memilih untuk vakum dari dunia musik untuk sementara waktu. Dan keputusan ini tentu menambah rasa penasaran di kalangan penggemar, yang berharap suatu hari nanti band ini akan kembali dengan karya-karya baru.

Keputusan Fourtwnty Untuk Vakum

Keputusan Fourtwnty Untuk Vakum dari dunia musik pada tahun 2025 mengejutkan banyak penggemar. Di tengah popularitas lagu “Mangu” yang mendadak viral di media sosial, para personel band ini memilih untuk mundur sejenak dari industri musik yang telah mereka geluti lebih dari satu dekade. Meski belum ada pernyataan resmi yang menjelaskan secara rinci alasan di balik keputusan ini. Sejumlah spekulasi berkembang mengenai alasan Fourtwnty mengambil langkah untuk beristirahat.

Salah satu alasan yang mungkin mendasari keputusan mereka adalah kebutuhan untuk refleksi dan ruang pribadi. Setelah lebih dari sepuluh tahun berkarya dan menghasilkan berbagai lagu yang di terima dengan baik oleh penggemar. Bisa jadi para personel merasa penting untuk mengeksplorasi kehidupan di luar dunia musik. Atau bahkan mencari inspirasi baru di luar panggung. Dunia hiburan yang padat dan penuh tekanan seringkali menuntut musisi untuk terus berkarya tanpa henti. Dengan vakum, mereka dapat memberi diri mereka kesempatan untuk mengisi ulang energi kreatif mereka.

Selain itu, semakin berkembangnya industri musik digital yang di penuhi dengan tren. Dan tuntutan pasar juga dapat menjadi faktor pendorong untuk beristirahat. Sebagai grup musik indie yang selalu menonjolkan keaslian dan makna dalam setiap karyanya.

Meski vakum, mereka tidak mengumumkan perpisahan. Mereka memilih untuk memberi diri ruang untuk berkembang dan menemukan kembali esensi karya mereka. Kemudian keputusan ini menunjukkan bahwa keberlanjutan berkarya lebih penting daripada mengejar popularitas. Mereka menjaga integritas dengan memberi waktu untuk refleksi, dan kemungkinan akan kembali dengan karya yang lebih segar dan bermakna. Bagi penggemar, meski harus menunggu. Keputusan ini membuktikan bahwa musik sejati memerlukan waktu dan ruang untuk berkembangnya Fourtwnty.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait